Selasa, 12 Juli 2016

DUTA BAHASA BERPRESTASI – META INDRIYANI KURNIASARI



    Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan adalah ketiga negara yang pernah menjadi tempat belajar bagi Meta Indriyani Kurniasari, peraih juara II Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2013. Tidak hanya mempelajari budaya negara orang ketiga tersebut, mojang Bandung kelahiran 22 November 1994 yang akrab disapa Teh Meta ini juga mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan selama spring academic year di Ritsumeikan University, Osaka campus, jurusan “Policy Science”.
Ketika ditanya mengenai pengalamannya mempelajari budaya negara lain, Teh Meta tidak sungkan berbagi cerita. Inilah jawabannya.
Pengalamanku belajar, in terms of “Youth Exchange”, belajar budaya negara orang, sudah pernah ke:
  1. Vietnam (2013), selama 9 hari, nama programnya BiSAC (Billateral Student Adventure Camp) tempatnya di ThangLong University, Hanoi, Vietnam
  2. Thailand (2014-2015), selama satu minggu, nama programnya ASC (ASEAN Science Camp) tempatnya di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand
  3. Korea Selatan (2013), selama 11 hari. Ini nama programnya adalah IKYEP (Indonesia-Korea Youth Exchange Program) yang merupakan program resmi dari pemerintah Indonesia, atau sering dikenal PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara), saya menjadi perwakilan dari Jawa Barat sebagai delegasi Indonesia. Acaranya fully funded dari Kemenpora RI kerjasama dengan MOGEF (Ministry of Gender and Equal Family) South Korea and Korea Youth Centre.”
    Mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung ini mengemukakan bahwa banyak sekali peran duta bahasa dalam pencapaiannya tersebut. Banyak sekali pelajaran yang Teh Meta ambil sejak tergabung dengan duta bahasa pelajar pada tahun 2011. Tentunya sebagai duta bahasa pastinya dituntut untuk belajar bahasa, terutama bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pelajaran ini sangat bermanfaat dalam kehidupan perkuliahan. Selain bermanfaat untuk pengerjaan tugas, terbiasa untuk berbahasa Indonesia yang baku di wilayah kampus pun merupakan salah satu manfaatnya. Teh Meta yang dinobatkan sebagai “The Most Contributed West Java Language Ambassador 2015” pernah diberi kesempatan oleh Ibu Ade (Pengurus Balai Bahasa) untuk mengajar bahasa Indonesia kepada orang asing. Rasa kepercayaan diri Teh Meta untuk berbicara dalam bahasa Inggris meningkat karena hal tersebut. Belajar bahasa dan belajar mengajar orang asing menjadi bekal Teh Meta ketika diminta memperkenalkan bahasa Indonesia pergi di Vietnam.
    Tidak hanya manfaat seputar kebahasaan, peraih juara II dalam “Indonesia Language Promotion Competition” juga bercerita bahwa belajar berorganisasi dan kekeluargaan merupakan manfaat yang didapat dari duta bahasa. Duta bahasa dirasa membentuk karakter Teh Meta dalam berorganisasi. Belajar memposisikan diri ketika menjadi panitia acara yang berhubungan dengan lembaga pemerintahan adalah salah satu hal penting yang didapat Teh Meta. Berbekal pengalaman organisasi di duta bahasa, rasa kepercayaan diri Teh Meta semakin meningkat dan mengantarkan dirinya sebagai PJ Cultural Performance ketika menjadi delegasi Indonesia pada program IKYEP. Banyak sekali lomba yang diikuti oleh alumni SMA Negeri 12 Bandung ini. Tidak sedikit pula acara-acara yang diikutinya, tetapi ikatan alumni duta bahasa selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali. Rasa kekeluargaan yang didapat melalui duta bahasa membantu Teh Meta belajar memposisikan diri. Tidak hanya di organisasi, tetapi juga di kampus dan kehidupan sehari-hari.
    Setelah mendapat kesempatan untuk belajar di negeri orang, Teh Meta mengaku bahwa dirinya justru tidak mengerti mengapa banyak orang Indonesia yang kurang memiliki kebanggaan sebagai orang Indonesia dan selalu bangga dengan negara asing. Akan tetapi, Teh Meta menjadi sangat paham bahwa Indonesia itu benar-benar negara yang kaya budaya dan kaya segalanya dibandingkan negara lain. Budaya ramah-tamah orang Indonesia merupakan salah satu budaya terbaik yang dimiliki Indonesia. Jika ada orang lain bertanya asal negara saya, dengan bangga saya selalu menjawab “I'm Indonesian.”
    Teh Meta berharap semoga alumni-alumni duta bahasa semakin banyak yang kece, keren, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya serta bisa berbagi ilmu dengan adik-adik duta bahasa yang lain. Semoga duta bahasa selalu bisa menjadi rumah untuk kembali seperti yang dirinya rasakan. Harapannya juga semoga segala aktivitas dan acara duta bahasa semakin lancar dan memberi dampak besar bagi pemuda serta tanah air tercinta. Terakhir dari Teh Meta, semoga duta bahasa bisa benar-benar terus menyebarkan virus kecintaan terhadap bahasa Indonesia.

Apakah kamu Duta Bahasa selanjutnya?

Segera tuangkan pemikiranmu ke dalam esai bertemakan budaya literasi dan tunjukkan bahwa kamu adalah Duta Bahasa selanjutnya! Lihat persyaratannya di sini (dubas dewasa) dan di sini (dubas pelajar) serta unduh formulirnya disini (dubas dewasa) dan di sini (dubas pelajar). Jadilah pejuang yang siap menyebarkan virus-virus kebahasaan!

Jangan lupa ikuti kami di FacebookTwitterInstagram, dan Line (Duta Bahasa Jabar) untuk informasi terkini terkait pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2016 dan seputar kegiatan Dubas Jabar. 

"Berbudaya Literasi, Membangun Bahasa!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar