Vietnam, Thailand, dan Korea
Selatan adalah ketiga negara yang pernah menjadi tempat belajar bagi
Meta Indriyani Kurniasari, peraih juara II Duta Bahasa Jawa Barat
tahun 2013. Tidak hanya mempelajari budaya negara orang ketiga
tersebut, mojang Bandung kelahiran 22 November 1994 yang akrab disapa
Teh Meta ini juga mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan
selama spring academic
year di Ritsumeikan
University, Osaka campus, jurusan “Policy Science”.
Ketika
ditanya mengenai pengalamannya mempelajari budaya negara lain, Teh
Meta tidak sungkan berbagi cerita. Inilah jawabannya.
“Pengalamanku
belajar, in terms of “Youth Exchange”, belajar budaya negara
orang, sudah pernah ke:
-
Vietnam (2013), selama 9 hari, nama programnya BiSAC (Billateral Student Adventure Camp) tempatnya di ThangLong University, Hanoi, Vietnam
-
Thailand (2014-2015), selama satu minggu, nama programnya ASC (ASEAN Science Camp) tempatnya di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand
-
Korea Selatan (2013), selama 11 hari. Ini nama programnya adalah IKYEP (Indonesia-Korea Youth Exchange Program) yang merupakan program resmi dari pemerintah Indonesia, atau sering dikenal PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara), saya menjadi perwakilan dari Jawa Barat sebagai delegasi Indonesia. Acaranya fully funded dari Kemenpora RI kerjasama dengan MOGEF (Ministry of Gender and Equal Family) South Korea and Korea Youth Centre.”
Mahasiswi
Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung ini
mengemukakan bahwa banyak sekali peran duta bahasa dalam
pencapaiannya tersebut. Banyak sekali pelajaran yang Teh Meta ambil
sejak tergabung dengan duta bahasa pelajar pada tahun 2011. Tentunya
sebagai duta bahasa pastinya dituntut untuk belajar bahasa, terutama
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pelajaran ini sangat bermanfaat
dalam kehidupan perkuliahan. Selain bermanfaat untuk pengerjaan
tugas, terbiasa untuk berbahasa Indonesia yang baku di wilayah kampus
pun merupakan salah satu manfaatnya. Teh Meta yang dinobatkan sebagai
“The Most Contributed West Java Language Ambassador 2015” pernah
diberi kesempatan oleh Ibu Ade (Pengurus Balai Bahasa) untuk mengajar
bahasa Indonesia kepada orang asing. Rasa kepercayaan diri Teh Meta
untuk berbicara dalam bahasa Inggris meningkat karena hal tersebut.
Belajar bahasa dan belajar mengajar orang asing menjadi bekal Teh
Meta ketika diminta memperkenalkan bahasa Indonesia pergi di Vietnam.
Tidak
hanya manfaat seputar kebahasaan, peraih juara II dalam “Indonesia
Language Promotion Competition” juga bercerita bahwa belajar
berorganisasi dan kekeluargaan merupakan manfaat yang didapat dari
duta bahasa. Duta bahasa dirasa membentuk karakter Teh Meta dalam
berorganisasi. Belajar memposisikan diri ketika menjadi panitia acara
yang berhubungan dengan lembaga pemerintahan adalah salah satu hal
penting yang didapat Teh Meta. Berbekal pengalaman organisasi di duta
bahasa, rasa kepercayaan diri Teh Meta semakin meningkat dan
mengantarkan dirinya sebagai PJ Cultural
Performance
ketika
menjadi delegasi Indonesia pada program IKYEP. Banyak sekali lomba
yang diikuti oleh alumni SMA Negeri 12 Bandung ini. Tidak sedikit
pula acara-acara yang diikutinya, tetapi ikatan alumni duta bahasa
selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali. Rasa kekeluargaan
yang didapat melalui duta bahasa membantu Teh Meta belajar
memposisikan diri. Tidak hanya di organisasi, tetapi juga di kampus
dan kehidupan sehari-hari.
Setelah
mendapat kesempatan untuk belajar di negeri orang, Teh Meta mengaku
bahwa dirinya justru tidak mengerti mengapa banyak orang Indonesia
yang kurang memiliki kebanggaan sebagai orang Indonesia dan selalu
bangga dengan negara asing. Akan tetapi, Teh Meta menjadi sangat
paham bahwa Indonesia itu benar-benar negara yang kaya budaya dan
kaya segalanya dibandingkan negara lain. Budaya ramah-tamah orang
Indonesia merupakan salah satu budaya terbaik yang dimiliki
Indonesia. Jika ada orang lain bertanya asal negara saya, dengan
bangga saya selalu menjawab “I'm
Indonesian.”
Teh
Meta berharap semoga alumni-alumni duta bahasa semakin banyak yang
kece,
keren, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya serta bisa berbagi
ilmu dengan adik-adik duta bahasa yang lain. Semoga duta bahasa
selalu bisa menjadi rumah untuk kembali seperti yang dirinya rasakan.
Harapannya juga semoga segala aktivitas dan acara duta bahasa semakin
lancar dan memberi dampak besar bagi pemuda serta tanah air tercinta.
Terakhir dari Teh Meta, semoga duta bahasa bisa benar-benar terus
menyebarkan virus kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Apakah kamu Duta Bahasa selanjutnya?
Segera tuangkan pemikiranmu ke dalam esai bertemakan budaya literasi dan tunjukkan bahwa kamu adalah Duta Bahasa selanjutnya! Lihat persyaratannya di sini (dubas dewasa) dan di sini (dubas pelajar) serta unduh formulirnya disini (dubas dewasa) dan di sini (dubas pelajar). Jadilah pejuang yang siap menyebarkan virus-virus kebahasaan!
Jangan lupa ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram, dan Line (Duta Bahasa Jabar) untuk informasi terkini terkait pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2016 dan seputar kegiatan Dubas Jabar.
"Berbudaya Literasi, Membangun Bahasa!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar