Rabu, 20 Juli 2016

MITOS DAN FAKTA BAHASA INDONESIA

beritabeja.blogspot.com

Dilansir laman Kompasiana pada Rabu (24/06/205), saat ini Bahasa Indonesia telah dipelajari lebih dari 45 negara di dunia. Berbagai pendapat tentang bahasa Indonesia pun beredar di masyarakat. Namun, apakah pendapat-pendapat yang beredar tersebut merupakan mitos atau fakta?

1.        Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu?
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia yang digunakan dalam berbagai aktivitas. Dari mana sesungguhnya bahasa Indonesia berasal? Faktanya, bahasa Indonesia adalah benar berasal dari bahasa Melayu. Awalnya, bahasa Melayu dibawa oleh para pedagang dan digunakan sebagai bahasa lingua franca bagi para pedagang yang berasal dari berbagai wilayah. Kemudian bahasa melayu yang berkembang di Indonesia mengalami berbagai penyesuaian dalam hal kosa kata, pengucapan, penulisan, dan unsur bahasa lainnya.


2.        Lidah orang Indonesia fleksibel, sehingga mudah mempelajari bahasa lain?
Perbedaan latar belakang sejarah, politik, dan perlakuan yang berbeda menyebabkan munculnya perbedaan tata bahasa, peristilahan dan kosakata, pengucapan, serta tekanan kata pada dua bentuk standar modern yang sekarang dipakai. Oleh karena itu, bahasa Indonesia tidak memilki logat halnya dengan bahasa Melayu. Bahasa Indonesia cenderung lebih netral dan tidak memiliki logat tertentu dalam pengucapannya. Berbeda dengan bahasa lain yang dibutuhkan penekanan dalam intonasi dan pengucapannya, bahasa Indonesia bisa dimengerti lewat pengucapan katanya saja.
Pengucapan yang bisa dibilang netral ini membuat lidah orang Indonesia fleksibel dalam mempelajari bahasa asing. Penutur bahasa Indonesia cenderung lebih mudah mempelajari dan menyesuaikan pengucapan dengan bahasa asing yang dipelajari, maka pengucapan yang dihasilkan bisa dikatakan sangat baik. berbeda dengan bahasa lain yang masih terpengaruh logat bahasa asalnya sendiri. Namun, lidah yang fleksibel ini bukan hal mutlak dalam hal mempelajari bahasa lain. Semuanya kembali lagi pada masing-masing individu.

3.        Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa tersulit di dunia?
Kemampuan penguasaan bahasa berbeda bagi setiap individu atau bergantung pada individu masing-masing. Selain itu, ada juga tiga faktor utama yang menentukan tingkat kesulitan bahasa: perbedaan konseptual, perbedaan leksikal, dan perbedaan grafis dengan bahasa asal.
a.      Perbedaan konseptual
Secara konseptual, struktur setiap bahasa berbeda-beda. Perbedaan bisa terletak pada pengucapan, penggunaan idiom, penggunaan register, dan bahasa tubuh dari masing-masing bahasa.
b.Perbedaan leksikal
Bahasa yang berasal dari rumpun dan sejarah yang sama akan memiliki struktur dan kosa kata yang hampir sama. Oleh karena itu, penutur asli bahasa Inggris akan lebih mudah mempelajari Prancis, Spanyol, Italia, Portugis, Jerman atau Swedia.
c.       Perbedaan grafis
Sistem penulisan dari masing-masing bahasa juga merupakan suatu kendala dalam mempelajari sebuah bahasa. Bahasa seperti Jepang, Arab, atau China memiliki tata penulisan yang berbeda dari bahasa lainnya. Sehingga, mempelajari bahasa-bahasa yang memiliki tata penulisan yang berbeda akan cenderung lebih sulit dibandingkan dengan bahasa yang masih menggunakan abjad atau alfabet yang umum.
The Foreign Service Institute (FSI) telah membuat daftar yang menunjukkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahasa tertentu oleh penutur bahasa Inggris. Hal ini menentukan level kesulitan bahasa berdasarkan FSI. Indonesia menempati urutan ke tiga tersulit untuk dipelajari oleh penutur asli bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bahasa dan/ atau budaya bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Jadi, apakah benar bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa tersulit di dunia? Jawabannya YA jika dipelajari oleh penutur asli bahasa Inggris.

4.   Apakah  dengan menguasai bahasa yang sulit berarti secara natural kita lebih pintar?
Faktanya, bahasa yang dimiliki seseorang ternyata sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku manusia. Setiap bahasa memiliki struktur yang berbeda yang menyebabkan seseorang lebih mudah ataupun lebih susah dalam memepelajari suatu hal. Misalnya, pada bahasa Inggris yang menerapkan sistem lampau (past) dan masa depan (future), orang menganggap yang sudah terjadi berada di belakang dan yang akan terjadi berada di depan. Hal ini membuat penutur asli bahasa Inggris cenderung menyondongkan tubuhnya ke depan ketika memikirkan masa depan dan sebaliknya. Tentunya, setiap bahasa memiliki strukturnya masing-masing (cognitive toolkit), maka perilaku orang-orang yang menguasai bahasa yang berbeda akan memiliki kemampuan kognisi yang berbeda pula. Masing-masing berisi cara mempersepsikan, mengkategorikan dan memaknai sesuatu dengan cara yang berbeda.
Jadi, apakah dengan menguasai bahasa yang lebih sulit kita akan lebih pintar? Jawabannya tidak. Mengapa? Karena setiap bahasa dengan strukturnya menghasilkan kemampuan kognisi yang berbeda-beda. Jadi, seseorang dengan bahasa A mungkin akan lebih pandai dalam bidang hitung menghitung atau seseorang dengan bahasa B akan lebuh pandai dalam bidang penentuan arah.

5.        Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi MEA?
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan kerjasama negara-negara di ASEAN dalam bidang ekonomi. Guna membentuk hubungan yang baik antar negara, diperlukan pula komunikasi yang baik. Maka, dibutuhkan satu bahasa sebagai bahasa resmi untuk menjalin komunikasi yang baik antar negara ASEAN. Saat ini telah muncul gagasan yang mengusulkan bahasa Indonesia/ bahasa Melayu menjadi bahasa resmi MEA. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bahwa mayoritas penduduk ASEAN menggunakan bahasa Indonesia/Melayu. Akan tetapi, hal tersebut masih berupa gagasan. Faktanya, saat ini bhasa resmi Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bahasa Inggris.

Demikian sekilas mitos atau fakta mengenai bahasa Indonesia. Jangan lupa untuk tetap berbangga dan terus menjaga bahasa Indonesia, karena bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Mari perdalam lagi pengetahuan kita mengenai bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar