“Berperang” Melalui Media Sosial
“Hantam!” itulah kata yang sudah pasti terlintas pada benak
remaja dunia belakangan ini. Hal yang menarik yaitu ketika artis kawakan asal
Indonesia, Joe Taslim memainkan salah satu peran dalam film aksi terkenal asal Amerika
Serikat yaitu film “Fast & Furious 7”. Pada film tersebut, Joe Taslim
mengendarai sebuah mobil balap sambil memberikan instruksi kepada
teman-temannya dengan kata hantam!.
Layaknya sebuah hipnotis, ternyata melalui media film ini, kata hantam! pun tidak hanya menjadi tren di
Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia! Selain itu, kata hantam! pun dapat menarik masyarakat
asing untuk mempelajari bahasa indonesia! Bercermin pada kasus tersebut, maka
kita bisa melihat bahwa melalui media sosial seperti film pun mampu membuat
eksistensi dari bahasa Indonesia diketahui oleh masyarakat dari seluruh penjuru
dunia.
(www.aktual.com)
Setidaknya ada dua kontribusi yang dapat diberikan oleh media
sosial terhadap bahasa Indonesia, yang pertama adalah memperkenalkan bahasa indonesia.
“Tak kenal maka tak sayang”, sepertinya itulah inspirasi utama dalam misi
perkenalan ini. Pastilah seluruh umat manusia perlu belajar untuk bertahan
hidup, tak terkecuali mempelajari pelajaran yang berkaitan dengan kebahasaan,
khususnya bahasa Indonesia. Bahasa menjadi hal yang sangat vital karena dengan
bahasa, kita dapat berinteraksi dengan orang lain di berbagai belahan dunia.
Namun, bagaimana mungkin seseorang belajar suatu ilmu jika dirinya saja belum
mengenali betul ilmu yang akan dipelajari. Di sini, peran media sosial pun
makin terlihat jelas. Di zaman yang modern ini, lazimnya masyarakat tentu memiliki
gawai atau alat komunikasi lainnya, seperti televisi dan radio. Keadaan seperti
ini membuat upaya mengenalkan bahasa Indonesia khususnya melalui media sosial
semakin mudah dilakukan. Terlebih tampilan media sosial yang dipercantik dengan
tampilan yang menarik dan kreatif, akan membuat orang tertarik dan penasaran.
Hal kedua yaitu menambah perbendaharaan kosakata bahasa
Indonesia. Waktu yang berjalan begitu cepat membuat hal-hal baru pun mulai
banyak yang bermunculan. Salah satunya adalah bertambahnya kosakata dalam
bahasa Indonesia. Di era globalisasi seperti sekarang ini, bukanlah hal yang
aneh lagi jika umat manusia dapat mencari atau bahkan mengetahui banyak hal
melalui media sosial. Adanya fenomena seperti ini, maka dengan otomatis
kosakata pun dituntut untuk ditambah demi mencakup seluruh kata yang ada di
dunia. Ini pun selalu menjadi pekerjaan rumah bagi para pakar di bidang
kebahasaan. Sampai disini pun kita bisa melihat dengan jelas bahwa media sosial
dapat menambah serta memperkaya kosakata di seluruh bahasa, khususnya bahasa
Indonesia. Contohnya pun beragam, seperti kata “unduh” untuk kata “download”, “bersiul” untuk “tweet”, “tetikus” untuk “mouse”, dan masih banyak lagi. Maka,
marilah kita terus menggunakan media sosial untuk menambah serta memperkaya
kosakata bahasa Indonesia.
Akhirnya, dua kontribusi yang dapat diberikan oleh media sosial
terhadap eksistensi bahasa Indonesia dapat memperkuat posisi bahasa Indonesia.
Walaupun banyak alat dan dan media seperti media sosial ini yang dapat
membantu, tetapi tetap saja semuanya kembali lagi pada diri masing-masing.
Jadi, marilah kita bergerak dengan segala kesulitan yang ada! Lagi pula, bukan memperjuangkan
bahasa Indonesia tidak harus lewat perang kan? Jadi tentulah tidak sesulit itu
dan semua orang pasti bisa.
Tentang Penulis:
Andy Wan Eng Sun adalah juara ke-5 Duta Bahasa Pelajar tahun 2015. Pria kelahiran 13 Agustus 1999 ini masih duduk di bangku kelas 12 Darul Hikam International School. Dia pernah menjuarai beberapa ajang kejuaraan, seperti meraih medali perak di ajang kejuaraan robotik yang diselenggarakan di Malaysia (2011), runner-up speech contest tingkat kota Bandung (2013), dan best speaker di ajang debate contest di Kabupaten Bandung Barat (2015). Selain itu, Andy juga aktif di organisasi MPK sekolahnya sebagai ketua MPK hingga sekarang.
Tentang Penulis:
Andy Wan Eng Sun adalah juara ke-5 Duta Bahasa Pelajar tahun 2015. Pria kelahiran 13 Agustus 1999 ini masih duduk di bangku kelas 12 Darul Hikam International School. Dia pernah menjuarai beberapa ajang kejuaraan, seperti meraih medali perak di ajang kejuaraan robotik yang diselenggarakan di Malaysia (2011), runner-up speech contest tingkat kota Bandung (2013), dan best speaker di ajang debate contest di Kabupaten Bandung Barat (2015). Selain itu, Andy juga aktif di organisasi MPK sekolahnya sebagai ketua MPK hingga sekarang.
Apakah kamu Duta Bahasa selanjutnya?
Segera tuangkan pemikiranmu ke dalam esai bertemakan budaya literasi dan tunjukkan bahwa kamu adalah Duta Bahasa selanjutnya! Lihat persyaratannya di sini serta unduh formulirnya di Google Drive, Mediafire, atau 4shared. Jadilah pejuang yang siap menyebarkan virus-virus kebahasaan!
"Berbudaya Literasi, Membangun Bahasa!"