"Literasi sejatinya tidak hanya
bermakna kemampuan membaca atau menulis saja, tetapi lebih dari itu, kemampuan
membaca rasa dan simbol budaya, termasuk di dalamnya bahasa, secara kritis dan
dengan pikiran terbuka."
Yanti Silviana adalah salah satu mojang berprestasi dari Jawa
Barat. Wanita kelahiran Bandung 13 September 1992 ini telah menorehkan
prestasinya hingga kancah internasional. Pada tahun 2013, Yanti dipercaya mewakili
Jawa Barat dalam Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada. Selain itu, Yanti juga
dianugerahi President’s Volunteer Service
Award pada tahun 2010. Prestasinya
yang telah diakui secara internasional tidak mengurungkan keinginan Yanti untuk
menunjukkan kontribusi nyata pada tanah kelahirannya. Pada tahun 2014, Yanti
yang merupakan lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran ini
disematkan sebagai jawara Duta Bahasa Jawa Barat bersama rekannya, Restu Surya,
setelah melewati berbagai tahap seleksi yang ketat.
Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat merupakan ajang yang sangat menarik, tuturnya. Ia lebih memandangnya sebagai pembuktian jati diri sebagai pemuda Indonesia dibanding seleksi. Serangkaian kegiatan dan pembekalan yang diberikan selama masa karantina membukakan mata akan pentingnya bahasa sebagai jati diri bangsa. Ilmu kebahasaan, kepemudaan, dan kebangsaan, serta persahabatan yang terbentuk selama seleksi menjadi keunikan tersendiri yang tidak bisa didapat di tempat lain.
Ketika ditanya mengenai kiat-kiat dalam seleksi, Yanti berkata bahwa kunci dari ajang ini adalah percaya diri dan fokus. Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ini lebih dari sekadar seleksi sehingga bukan masalah menang dan kalah, tetapi bagaimana kita dapat memperkaya ilmu satu sama lain. Sehingga, dapat bersama-sama menjadi satu kesatuan pemuda Indonesia yang dapat menjadi teladan dan mampu meningkatkan kesadaran pemuda lainnya untuk lebih mencintai bahasa Indonesia, memelihara bahasa daerah, dan tetap menghargai bahasa asing.
Menurutnya, pemuda, bahasa, dan keluarga merupakan tiga kata yang menggambarkan betapa uniknya menjadi bagian dari duta bahasa. Berkesempatan mewakili Jawa Barat di ajang Duta Bahasa Nasional pada tahun 2014 merupakan kesempatan luar biasa yang dipercayakan oleh keluarga Duta Bahasa Jawa Barat kepada dirinya. Kesempatan tersebut dipandang sebagai amanah untuk mengembangkan diri melalui media pembelajaran dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, para pembicara, dan Duta Bahasa dari berbagai provinsi di Indonesia.
Sejalan dengan tema besar pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2016, yaitu Berbudaya Literasi Membangun Bangsa, Yanti berpendapat bahwa literasi sejatinya tidak hanya bermakna kemampuan membaca atau menulis saja, tetapi lebih dari itu, kemampuan membaca rasa dan simbol budaya, termasuk di dalamnya bahasa, secara kritis dan dengan pikiran terbuka.
Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat merupakan ajang yang sangat menarik, tuturnya. Ia lebih memandangnya sebagai pembuktian jati diri sebagai pemuda Indonesia dibanding seleksi. Serangkaian kegiatan dan pembekalan yang diberikan selama masa karantina membukakan mata akan pentingnya bahasa sebagai jati diri bangsa. Ilmu kebahasaan, kepemudaan, dan kebangsaan, serta persahabatan yang terbentuk selama seleksi menjadi keunikan tersendiri yang tidak bisa didapat di tempat lain.
Ketika ditanya mengenai kiat-kiat dalam seleksi, Yanti berkata bahwa kunci dari ajang ini adalah percaya diri dan fokus. Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ini lebih dari sekadar seleksi sehingga bukan masalah menang dan kalah, tetapi bagaimana kita dapat memperkaya ilmu satu sama lain. Sehingga, dapat bersama-sama menjadi satu kesatuan pemuda Indonesia yang dapat menjadi teladan dan mampu meningkatkan kesadaran pemuda lainnya untuk lebih mencintai bahasa Indonesia, memelihara bahasa daerah, dan tetap menghargai bahasa asing.
Menurutnya, pemuda, bahasa, dan keluarga merupakan tiga kata yang menggambarkan betapa uniknya menjadi bagian dari duta bahasa. Berkesempatan mewakili Jawa Barat di ajang Duta Bahasa Nasional pada tahun 2014 merupakan kesempatan luar biasa yang dipercayakan oleh keluarga Duta Bahasa Jawa Barat kepada dirinya. Kesempatan tersebut dipandang sebagai amanah untuk mengembangkan diri melalui media pembelajaran dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, para pembicara, dan Duta Bahasa dari berbagai provinsi di Indonesia.
Sejalan dengan tema besar pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2016, yaitu Berbudaya Literasi Membangun Bangsa, Yanti berpendapat bahwa literasi sejatinya tidak hanya bermakna kemampuan membaca atau menulis saja, tetapi lebih dari itu, kemampuan membaca rasa dan simbol budaya, termasuk di dalamnya bahasa, secara kritis dan dengan pikiran terbuka.
Apakah kamu Duta Bahasa selanjutnya?
Segera
tuangkan pemikiranmu ke dalam esai bertemakan budaya literasi dan
tunjukkan bahwa kamu adalah Duta Bahasa selanjutnya! Lihat
persyaratannya di sini serta unduh formulirnya di Google Drive, Mediafire, atau 4shared.
Jangan lupa ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram,
dan Line (Duta Bahasa Jabar) untuk informasi terkini terkait pemilihan
Duta Bahasa Jawa Barat 2016 dan seputar kegiatan Dubas Jabar.
"Berbudaya Literasi, Membangun Bahasa!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar